Senin, 17 Oktober 2011

PERILAKU KOLEKTIF DAN ANARKIS : SUATU TINJAUAN KRIMINOLOGIS


PERILAKU KOLEKTIF DAN ANARKIS :
SUATU TINJAUAN KRIMINOLOGIS

PENDAHULUAN
            Tindakan anarkis entah itu berupa perusakan, pengeroyokan, pembakaran tersangka, penjarahan dan lain-lain pada dasarnya adalah hasil dari suatu perilaku kolektif (collective behavior). Bila dinamakan perilaku kolektif, bukanlah semata-mata itu merupakan perilaku kelompok melainkan  perilaku khas yang dilakukan  sekelompok orang yang anggotanya pada umumnya tidak saling kenal, bersifat spontan dan mudah cair (dalam arti menghentikan perilakunya).
            Kelompok yang lalu disebut entah itu crowd, craze dan mob itu,  pada dasarnya sama pula secara kondisional  yakni telah mengalami deindividuasi. Deindividuasi tersebut memungkinkan seseorang atau sekelompok orang melakukan tindakan-tindakan destruktif dan sadis di luar rasionalitas individual dari para pelakunya (berkaitan dengan tema ini, penulis banyak dipengaruhi pikiran-pikiran Smelser, 1970).
            Uraian ini pertama-tama bertujuan memberi kontribusi atas permasalahan yang dihadapi kepolisian menghadapi dinamika masyarakat yang terlalu eksplosif akhir-akhir ini. Dalam kaitan itulah tulisan ini mempergunakan perspektif kepolisian dalam melihat fenomena perilaku kelompok ini.

ANARKIS ATAU PASIFIS
            Secara logis sebenarnya  bisa dikatakan, ...

Selasa, 12 Juli 2011

Ke-Organisasi-an

Organisasi: Perlu di-menej gitu?


Filosofi
  1. “Bekerjalah dengan struktur yang rapih, seperti bangunan yang kokoh.” (Q.S. As-Shaf 64:1)
  2. “Kebaikan yang tidak terorganisir bisa dikalahkan oleh keburukan yang terorganisir.” (Ali bin Abi Thalib)
  3. “Berpegang teguhlah dengan mengikat tali kebersamaan.” (Q.S. Ali-Imran 3: 103)

Ke-IPNU-An

Manusia adalah hamba Allah [Abdullah] sekaligus pemimpin [khalifah fil ardh]. Sebagai hamba, kewajibanya adalah beribadah, mengabdi kepada allah swt…Sebagai kahalifah tugasnya adalah meneruskan risalah kenabian, yakni mengelola bumi Allah swt. Kedua terikat, tidak terpisah, dan saling menunjang. Mencapai salah satunya, dengan mengabdikan yang lain, adalah kemustahilan. Keduanya terikat oleh konteks kesejarahan yang senantiasa bergeser. Inilah amanah suci setiap insane.